CASH FLOW
CASHFLOW (
Arus Kas )
Pengertian Cashflow
Arus Kas atau Cash Flow adalah gambaran
mengenai jumlah uang yang masuk (cash in flow) dan jumlah uang yang
keluar (cash out flow). Arus kas atau cash flow dalam
keuangan keluarga sedikit berbeda dengan cash flow dalam
perusahaan.
Dalam keuangan keluarga, cash flow yang
dimaksud adalah cash flow sesuai dengancash basis.
Sebagai informasi, dalam bisnis atau perusahaan dikenal cash
basis danaccrual basis.
·
Cash Flow yang positif berarti: penghasilan Anda lebih besar
dari pada pengeluaran.
·
Cash Flow yang negatif berarti: penghasilan Anda lebih kecil
dari pada pengeluaran.
Cashflow dalam keluarga atau individu
Salah
satu permasalahan yang dihadapi oleh keluarga atau individu adalah permasalahan
mengurus keuangan, alias kesalahan dalam mengurus cash flow. Aliran
arus kas yang dimiliki orang pada umumnya adalah seperti pada gambar berikut
ini:
Penghasilan bulanan setelah dibayar pajak dan potongan, langsung
digunakan untuk bayar cicilan dan utang. Setelah itu baru untuk biaya-biaya
rumah tangga dan sisanya disisihkan untuk ditabung dan investasi.
Menurut Finansialku.com menyisihkan uang adalah pekerjaan
yang sangat berat. Lebih mudah jika Anda memprioritaskan penghasilan untuk
ditabung dan diinvestasikan. Di Finansialku.com kami membagi komponen cash
flow seperti pada gambar berikut ini:
Penghasilan setelah pajak dan potongan, digunakan untuk berdonasi
(beramal, membayar Zakat atau Perpuluhan). Berdonasi adalah salah satu
kewajiban sebagai umat beragama dan sebagai wujud syukur kita. Setelah itu
langsung prioritaskan untuk tabungan dan investasi serta membayar premi
asuransi. Sisanya baru digunakan untuk bayar utang dan cicilan serta
pengeluaran rumah tangga. Dengan mengubah urutan tersebut, sebagian besar
permasalahan keuangan Anda akan cepat terselesaikan.
Jika Anda amati lebih dalam, maka Anda menemukan dua jenis cash
flow, yaitu
·
Pemasukan (cash
in flow): uang masuk ke dalam rekening atau dompet Anda.
·
Pengeluaran (cash
out flow): uang keluar dari rekening atau dompet Anda.
3 Jenis Pemasukan dalam
Cash Flow Individu dan Keluarga.
Dilihat
dari jenisnya, penghasilan dibedakan menjadi tiga jenis yaitu penghasilan
aktif, penghasilan dari keuntungan investasi dan penghasilan pasif. Ketiganya memiliki
definisi, peran dan manfaat yang berbeda.
·
Penghasilan Aktif
adalah penghasilan yang didapatkan karena seseorang bekerja menukarkan waktu,
tenaga dan pikiran untuk mendapatkan uang. Contoh gaji, bonus, tunjangan, fee,
honor, komisi dan lain sebagainya.
·
Penghasilan Hasil
Investasi adalah penghasilan yang didapatkan karena uang Anda bekerja
menghasilkan pemasukan. (Jadi uang bekerja untuk mendapatkan tambahan uang).
Contoh penghasilan dari bunga deposito, penghasilan dari keuntungan penjualan saham,
penghasilan dari dividen saham, keuntungan dari kupon obligasi dan lain
sebagainya.
·
Penghasilan Pasif
adalah penghasilan yang didapatkan karena aset Anda bekerja menghasilkan
pemasukan. (Jadi aset bekerja untuk mendapatkan uang). Contoh penghasilan dari
uang sewa rumah tahunan, penghasilan dari royalty musik,
penghasilan, penghasilan dari iklan di website dan lain
sebagainya.
2 Jenis Pengeluaran dalam Cash Flow
Individu dan Keluarga.
Pengeluaran secara umum dibedakan menjadi dua jenis yaitu pengeluaran
produktif dan pengeluaran konsumtif.
·
Pengeluaran
produktif adalah pengeluaran yang bertujuan untuk membeli aset (baik aset
kertas maupun aset nyata).
·
Pengeluaran
konsumtif adalah pengeluaran yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
(baik keinginan maupun kebutuhan).
Perhatikan gambar di bawah ini:
Bagaimana Cara Mengatur
Cash Flow atau Arus Kas Keluarga dan sendiri?
Mulailah
dengan mindset dan
ketekunan pribadi untuk membuat catatan keuangan, seperti anggaran keuangan
rumah tangga (household
budgeting) dan catatan keuangan harian.
·
Anggaran keuangan rumah tangga, memiliki 4 fungsi utama sebagai: alat untuk merencanakan, alat
untuk mengawasi, alat untuk berkomunikasi dengan pasangan dan alat untuk
mengerem pengeluaran.
·
Mencatat Keuangan bertujuan agar kita dapat mengetahui berapa uang yang
sudah masuk dan uang yang sudah keluar. Kemudian bandingkan antara pemasukan
dan pengeluaran bulanan.
Tujuan Cash Flow
·
Mengevaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas, waktu
dan kepastian dalam menghasilkannya;
·
Mengevaluasi struktur keangan entitas
(termasuk likuiditas dan solvabbilitas) dan kemampuannya dalam memenuhi
kewajiban dan membayar deviden;
·
Memahami pos yang menjadi selisih antara L/R
periode berjalan dengan arus kas neto dari kegiatan operasi (akrual);
·
Membandingkan kinerja operasi antar entitas
yang berbeda, karena arus kas neto dari laporan arus kas tidak dipengaruhi oleh
perbedaan pilihan metode akuntansi dan pertimbangan manajemen, tidak seperti
basis akrual yang digunakan dalam menentukan L/R entitas;
·
Memudahkan pengguna laporan untuk
mengambangkan metode untuk menilai dan membandingkan nilai kini arus kas masa
depan antar entitas yang berbeda.
Klasifikasi Laporan
Arus Kas
Menurut PSAK
No. 2 (revisi 2009) Laporan Arus Kas, mempunyai tiga klasifikasi diantaranya
adalah :
1.
Aktifitas operasi, adalah aktifitas penghasil
utama pendapatan entitas dan aktifitas lain yang bukan merupakan aktifitas
investasi dan pendanaan;
2.
Aktivitas Investasi, adalah aktifitas vberupa
perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta investasi lain yang tidak
termasuk setara kas;
3.
Aktifitas pendanaan, adalah aktifitas yang
mengakibatka perubahan dalam jumlah serta kompetisi kontribusi modal dan
pinjaman entitas
Elemen
Cash Flow
Sebelum
Anda membuat laporan cash flow, Anda perlu mengetahui tiga elemen
penting dalam cash flow, yaitu:
a. Arus kas dari
kegiatan bisnis (operating activities)
Arus kas yang pertama ini adalah arus kas yang berasal dari
kegiatan bisnis baik pemasukan atau pengeluaran. Contohnya: penerima dari
konsumen, membayar gaji bulanan, bayar listrik, dan lain sebagainya.
b. Arus kas dari
kegiatan investasi (investing activity)
Arus kas ini berasal dari kegiatan investasi perusahaan baik itu
pemasukan atau pengeluaran. Kegiatan yang masuk ke dalam investasi ini adalah
aktivitas penjualan dan pembelian dari aktiva perusahaan dan kegiatan yang ada
hubungannya dengan piutang perusahaan. Contohnya: pembelian kendaraan baru.
c. Arus kas dari
kegiatan pendanaan (financing activities)
Arus kas yang ketiga ini adalah arus kas yang asalnya dari
pendanaan yang didapatkan oleh perusahaan. Contohnya: emisi saham, penjualan
obligasi, dan lain sebagainya.
Metode
Cash Flow
Dalam penyusunan cash flow, ada dua metode yang digunakan
yaitu metode langsung (Direct Cash Flow) dan metode tidak langsung (Indirect
Cash Flow). Tetapi pada kesempatan hari ini kita akan membahas bagaimana
cara membuat laporan cash flow dengan metode tidak langsung dengan
disertai contohnya. Langkah yang pertama dalam membuat cash flow adalah
memastikan bahwa sudah memiliki dua sumber data yang akan digunakan, yaitu:
- Laporan rugi laba periode berjalan.
- Neraca periode yang sedang berjalan dengan neraca periode
tahun sebelumnya.
Agar
lebih jelasnya berikut contoh dalam penyusunan dalam Laporan Arus Kas Tahun
2017.
Langkah 1: Data Laporan
Rugi Laba Tahun 2017
Perhatikan
contoh laporan rugi laba tahun 2017 berikut dari PT Piatto Indonesia
Kita
bisa melihat bahwa pada tahun 2017 PT Piatto Indonesia mendapatkan keuntungan
atau laba senilai Rp19.000.000.
Langkah 2: Mengumpulkan
Data Neraca Tahun 2016 dan 2017
Laporan Neraca Tahun
2016
Laporan
Neraca Tahun 2017
Langkah 3: Membandingkan Kedua Neraca
Pada kolom Net Change adalah selisih yang
dihasilkan antara neraca tahun 2017 dengan neraca 2016.
- Kelompok Aktiva
Jika pada kolom Net Change
bernilai positif (tidak minus) maka terjadi pengeluaran kas dan jika minus,
maka terjadi penerimaan kas.
- Kelompok Pasiva
Jika pada kolom Net Change
bernilai positif (tidak minus) maka terjadi penerimaan kas dan jika minus, maka
terjadi pengeluaran kas.
Langkah 4: Melakukan
Penyusunan Laporan Cash Flow
Berdasarkan dari laporan rugi laba serta perbandingan antara
neraca tahun 2016 dengan 2017, maka kita sudah bisa untuk menyusun laporan cash
flow.
- Arus Kas dari Kegiatan Bisnis (Operating Activities)
Berdasarkan data dari laba rugi
tahun 2017 bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp19.000.000.
Berikut adalah contoh perhitungan arus kas dari kegiatan operasional
bisnis.
Pada contoh yang sedang dibahas didapati nilai pengurangan
sebesar Rp7.000.000
- Arus Kas dari Kegiatan Investasi (Investing Activity)
Arus kas bertambah karena adanya penurunan
nilai aset tetap, sedangkan arus kas berkurang karena adanya kenaikan aset
tetap. Pada contoh soal di atas didapati hasilnya adalah arus kas berkurang
sebesar Rp6.000.000.
-
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan (Financing Activities)
Untuk
mendapatkan nilai Financing Activities dapat dilakukan dengan cara
memindahkan angka pada kolom Net Change pada neraca tahun 2016 dan 2017
dari bagian kelompok Kewajiban Jangka Panjang dan Ekuitas. Untuk yang nilainya
positif tetap biarkan saja dan yang nilainya negatif tetap biarkan negatif.
Kemudian jumlahkan semua nilainya, pada contoh di
atas diperoleh penambahan kas senilai Rp9.000.000
- Total Kegiatan Kas (Total Cash Activities)
Untuk bisa mendapatkan nilai total kegiatan kas menggunakan
perhitungan [Operating Activities + Investing Activities + Financing
Activities], pada contoh di atas diperoleh hasil penurunan kas senilai
Rp4.000.000.
- Saldo Awal Kas (Cash Begining Balance)
Saldo awal kas bisa diambil dari neraca pada tahun sebelumnya,
pada contoh tersebut nilainya adalah Rp8.000.000.
- Saldo Kas Seharusnya (Expected Cash Ending Balance)
Saldo kas seharusnya bisa diperoleh dengan penjumlahan total
aktivitas kas dengan saldo awal kas pada Neraca Tahun 2016, dari contoh
tersebut didapatkan perhitungan Rp8.000.000 (kas neraca 2016) dikurang
Rp4.000.000 (penurunan kas), sehingga didapatkan hasil senilai Rp4.000.000.
- Saldo Akhir Kenyataan (Actual Cash Ending Balance)
Saldo akhir kenyataan bisa didapatkan dari Neraca yang sedang
berjalan, yaitu Neraca Tahun 2017. Pada contoh tersebut nilainya adalah
Rp4.000.000.
- Selisih (Variance)
Jika perhitungan antara saldo kas yang seharusnya dikurangi
dengan saldo akhir kenyataan adalah hasilnya 0, maka laporan cash flow sudah
selesai.
Demikianlah pembahasan mengenai cara membuat laporan
cash flow dengan metode tidak langsung
beserta contohnya. Untuk membantu dalam pembuatan laporan cash flow, Anda dapat menggunakan
Jurnal. Dengan Jurnal, Anda tidak perlu lagi repot mengikuti langkah di atas
untuk mendapatkan laporan arus kas atau cash flow. Pada Jurnal, Anda juga sudah dapat memilih metode langsung ataupun tidak langsung dalam pembuatan laporan
arus kas.
Perencanaan Cash Flow dalam Proyek Konstruksi
Pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi tidak dapat
dilaksanakan secara langsung tanpa melalui perencanaan yang matang.
Perencanaan harus dipersiapkan dengan melihat berbagai sisi kebutuhan yang akan dilaksanakan saat proyek telah dimulai hingga akhir penyelesaian proyek.
Membahas tentang perencanaan proyek, seorang Project Control harus mempersiapkan seluruh prakiraan yang akan disusun menjadi Budget Proyek. Salah satu yang paling penting dalam pelaksanaan pekerjaan proyek yang berkelanjutan adalah Cash Flow.
Kenapa Cashflow?
Karena Cash Flow merupakan Penerimaan (Pendapatan) dan Pengeluaran Proyek secara tunai (cash) yang akan terjadi selama proyek berlangsung. Cash Flow juga yang secara real terlihat dari waktu ke waktu untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dana proyek.
Ketidakmampuan perusahaan konstruksi untuk memenuhi kewajiban-kewajiban pada waktunya, dapat menimbulkan hambatan dalam pelaksanaan proyek. Hambatan tersebut yang akan menimbulkan kerugian, seperti meningkatnya Direct Cost dan Indirect Cost dari budget yang sudah diperhitungkan. Maka dari itu, dibutuhkan Cash Flow yang digunakan untuk pengendalian likuiditas.
Tujuan Cash Flow Proyek
Perencanaan harus dipersiapkan dengan melihat berbagai sisi kebutuhan yang akan dilaksanakan saat proyek telah dimulai hingga akhir penyelesaian proyek.
Membahas tentang perencanaan proyek, seorang Project Control harus mempersiapkan seluruh prakiraan yang akan disusun menjadi Budget Proyek. Salah satu yang paling penting dalam pelaksanaan pekerjaan proyek yang berkelanjutan adalah Cash Flow.
Kenapa Cashflow?
Karena Cash Flow merupakan Penerimaan (Pendapatan) dan Pengeluaran Proyek secara tunai (cash) yang akan terjadi selama proyek berlangsung. Cash Flow juga yang secara real terlihat dari waktu ke waktu untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dana proyek.
Ketidakmampuan perusahaan konstruksi untuk memenuhi kewajiban-kewajiban pada waktunya, dapat menimbulkan hambatan dalam pelaksanaan proyek. Hambatan tersebut yang akan menimbulkan kerugian, seperti meningkatnya Direct Cost dan Indirect Cost dari budget yang sudah diperhitungkan. Maka dari itu, dibutuhkan Cash Flow yang digunakan untuk pengendalian likuiditas.
Tujuan Cash Flow Proyek
·
Untuk
mengetahui jumlah pinjaman yang diperlukan untuk penyelesaian proyek
Dengan memperhitungkan cash flow, maka Project Team dapat melihat seberapa besar Cash masuk yang dapat digunakan untuk melaksanakan pekerjaan proyek. Sehingga ketika terbaca bahwa proyek tersebut membutuhkan pendanaan dari luar, maka dapat di perkiraan berapa kebutuhan dana tersebut.
Dengan memperhitungkan cash flow, maka Project Team dapat melihat seberapa besar Cash masuk yang dapat digunakan untuk melaksanakan pekerjaan proyek. Sehingga ketika terbaca bahwa proyek tersebut membutuhkan pendanaan dari luar, maka dapat di perkiraan berapa kebutuhan dana tersebut.
·
Mengetahui Jadwal Pinjaman yang diperlukan
Tentunya dalam peminjaman kebutuhan dana, diperlukan penentuan waktu yang tepat sehingga dapat disesuaikan kapan kebutuhan dana tersebut harus dipersiapkan. Sehingga, penempatan sesuai dengan yang direncakan.
Tentunya dalam peminjaman kebutuhan dana, diperlukan penentuan waktu yang tepat sehingga dapat disesuaikan kapan kebutuhan dana tersebut harus dipersiapkan. Sehingga, penempatan sesuai dengan yang direncakan.
·
Mengetahui Jadwal Pengembalian pinjaman
Dana yang sudah dipinjam harus dikembalikan kepada pihak yang meminjamkan, ketika ada Cash masuk, pengembalian dana pinjaman harus diperhitungkan.
Dana yang sudah dipinjam harus dikembalikan kepada pihak yang meminjamkan, ketika ada Cash masuk, pengembalian dana pinjaman harus diperhitungkan.
·
Mengetahui
jumlah bunga pinjaman yang harus ditanggung oleh proyek
·
Menekan sekecil mungkin jumlah bunga yang
harus ditanggung
Dalam
menyusun perencanaan Cash Flow, seorang Project Control dituntut harus memahami
kontrak proyek yang akan dilaksanakan, PC juga harus mempersiapkan schedule
secara detail yang menggambarkan kapan kebutuhan proyek akan dikeluarkan dan
kapan proyek dapat mengclaim hasil kerja yang telah dilaksanakan.
Data-data yang dibutuhkan untuk penyusunan Cash Flow proyek antara lain :
- Kontrak
- Progress Schedule
- Manpower, Material dan Equipment Schedule
- Kas Awal
- Jadwal pinjaman
- Jadwal pengembalian pinjaman dan pembayaran bunga
- Prakiraan pembayaran kepada
Subkontraktor
Dalam Cash Flow Plan, perencana tidak hanya
memperhitungkan berapa dana cash yang akan dikeluarkan, tetapi juga melihat
dana yang akan masuk. Misalkan pada contoh Gambar 1, Masih belum terlihat
adanya dana yang masuk pada Bulan Februari 2017, hal itu diakibatkan belum
adanya DP atau progress claim yang dibayarkan oleh Project Client.
Tetapi berbeda dengan gambar 2, pada Bulan Januari
sudah ada perencanaan cash in yang akan diterima oleh Proyek. Cash in tersebut
didapatkan dari DP yang diberikan oleh Project Client.
Temen-temen pasti bertanya kenapa DP yang terdata di bulan Oktober 2017, direncanakan sebagai cash in di Januari 2018. Hal itu terjadi berdasarkan proses yang telah disetujui pada kontrak. Umumnya DP atau progress sudah dapat diakui namun secara cash baru akan masuk sesuai dengan waktu proses pembayaran yang telah disepakati.
Temen-temen pasti bertanya kenapa DP yang terdata di bulan Oktober 2017, direncanakan sebagai cash in di Januari 2018. Hal itu terjadi berdasarkan proses yang telah disetujui pada kontrak. Umumnya DP atau progress sudah dapat diakui namun secara cash baru akan masuk sesuai dengan waktu proses pembayaran yang telah disepakati.
Komentar
Posting Komentar